Sedekah Bumi Desa Mojorejo Kecamatan Ngraho: Tradisi Arak-arakan Tumpeng Gunungan

Bojonegoro Info.

Sedekah Bumi Desa Mojorejo Kecamatan Ngraho: Tradisi Arak-arakan Tumpeng Gunungan, Desa Mojorejo yang terletak di Kecamatan Ngraho, dikenal kaya akan tradisi dan budaya yang erat kaitannya dengan pertanian dan hasil bumi.

Salah satu tradisi yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat adalah Sedekah Bumi, yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada hari Selasa, 17 Juni 2025, warga desa ini menggelar acara Sedekah Bumi yang sangat meriah, ditandai dengan arak-arakan tumpeng gunungan yang menandakan keberlimpahan hasil bumi yang telah mereka panen.

Acara ini dipimpin oleh Kepala Desa Mojorejo, Sutikno, yang turut serta dalam memberikan sambutan kepada seluruh warga serta tamu undangan.

Dalam sambutannya, Sutikno mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas limpahan rejeki yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa.

Ia menekankan pentingnya acara Sedekah Bumi sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan hasil panen yang lebih melimpah di masa depan.

Kegiatan ini bukan hanya sekedar upacara, tetapi juga memiliki makna yang mendalam tentang relasi antara manusia dan lingkungan, serta penghormatan terhadap tanah yang memberikan kehidupan.

Arak-arakan tumpeng gunungan merupakan simbol dari hasil bumi yang beragam dan melimpah. Tumpeng gunungan tersebut biasanya terbuat dari nasi yang dihias dengan berbagai sayuran dan lauk pauk yang melambangkan kelimpahan tetapi di Bojonegoro Tumpeng tersebut dihiasi aneka hasil bumi seperti jagung, sayuran dan lainnya.

Sedangkan nasi dan lauk dibuat tumpeng tersendiri, Tradisi ini sudah melekat di Masyarakat setempat secara turun temurun yang diperingati setiap satu tahun sekali setelah panen raya.

Masyarakat dengan antusias mengarak tumpeng ini melalui jalan-jalan desa, mengundang serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik tua maupun muda, untuk bersama-sama merayakan acara sakral ini.

Tradisi ini bukan hanya bertujuan untuk memperkuat ikatan antarwarga, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai gotong royong dan saling berbagi di antara masyarakat.

Acara Sedekah Bumi di Desa Mojorejo ini kental dengan nuansa adat yang dijaga turun-temurun. Hal ini terlihat dari berbagai ritual yang dilakukan, seperti plangon, doa bersama, dan penampilan kesenian tradisional yang menambah kehangatan suasana.

Dalam perayaan ini, masyarakat berdatangan dengan mengenakan pakaian adat, membawa beragam hasil bumi yang kemudian dipersembahkan sebagai bentuk syukur.

Ucapan alhamdulillah mengalir dari bibir setiap peserta, menandakan kebersamaan dalam mensyukuri berkah yang telah diberikan.

Keberhasilan acara ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang tinggi serta kelancaran pelaksanaannya. Kegiatan ini tidak hanya membawa kebahagiaan bagi para peserta, tetapi juga menguatkan jalinan sosial antarwarga.

Dalam menghadapi tantangan modernisasi dan perubahan zaman, tradisi seperti Sedekah Bumi menjadi penting untuk diingat dan dilestarikan, sebagai bagian dari identitas budaya yang kaya dan berharga.

Secara keseluruhan, Sedekah Bumi di Desa Mojorejo adalah perwujudan dari rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi yang melimpah di desa mereka.

Dengan menggelar acara arak-arakan tumpeng gunungan, mereka tidak hanya menunjukkan keterikatan pada tradisi, tetapi juga menjalin hubungan yang lebih kuat antaranggota masyarakat.

Semoga tradisi ini terus berlangsung dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk tetap menghargai nilai-nilai lokal dan kekayaan budaya yang ada. (red)

Related posts
Tutup
Tutup