Bojonegoro Info.
Ketua Tim Relawan Cyber Wanaraja (Wahono nurul rakyat sejahtera) dan merupakan Panglima Satgas Progib (Pro Garda Indonesia bersatu – Prabowo gibran) Dpw Jatim, Mas Bagus (Agus) ajukan Pembentukan Yayasan Peduli sejarah di Bojonegoro Jawatimur. Sabtu, (26/5/2025)
Pengajuan Pembentukan Yayasan Peduli Sejarah dan budaya leluhur disampaikan kepada Bupati Bojonegoro H Setyo Wahono sebagai ungkapan kepedulian dan penyelamatan adanya bukti – bukti peninggalan leluhur yang belum terurus sampai saat ini dan diharapkan beliau H. Setyo Wahono adalah satu – satunya Tokoh pelopor peduli sejarah di Bojonegoro.
Proposal Yayasan yang diajukan bertujuan dalam point berikut;
Pendahuluan
Sejarah dan budaya merupakan aspek penting dalam mengidentifikasi identitas suatu bangsa.
Penelitian di bidang ini sangat diperlukan untuk melestarikan warisan budaya yang telah ada, memahami akar sejarah, dan menggali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Melalui yayasan yang berfokus pada penelitian sejarah dan budaya, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, mendorong pencarian fakta-fakta sejarah, serta melestarikan budaya lokal yang kian terancam.
Latar BelakangIndonesia sebagai negara dengan ribuan pulau dan beragam suku, memiliki kekayaan budaya yang melimpah.
Namun, seiring dengan arus modernisasi dan globalisasi, banyak nilai-nilai budaya yang mulai terlupakan dan sejarah yang tidak diungkap secara menyeluruh.
Yayasan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan memfasilitasi penelitian yang mendalam mengenai sejarah dan budaya, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, akademisi, dan institusi pendidikan.
Tujuan Yayasan.
Yayasan ini memiliki beberapa tujuan utama sebagai berikut:
1. Mendorong penelitian di bidang sejarah dan budaya yang berbasis pada data empiris dan metode yang sahih.
2. Menyediakan mekanisme pendanaan bagi peneliti, mahasiswa, dan akademisi yang ingin mengeksplorasi bidang sejarah dan budaya.
3. Mengorganisir seminar, lokakarya, dan diskusi publik untuk membahas hasil penelitian dan isu-isu terkini dalam sejarah dan budaya.
4. Membangun kerjasama dengan institusi lokal maupun internasional untuk memperluas cakupan penelitian dan validitas data.
5. Menerbitkan jurnal, buku, dan bahan publikasi lainnya untuk menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat luas.
MetodologiUntuk mencapai tujuan tersebut, yayasan akan menerapkan beberapa metodologi sebagai berikut:
1. Pembentukan tim peneliti yang terdiri dari para ahli sejarah, antropologi, sosiologi, dan bidang terkait lainnya.
2. Pengumpulan data melalui wawancara, survei, dan kajian pustaka untuk mendalami aspek-aspek sejarah dan budaya yang diinginkan.
3. Penyelenggaraan program pengabdian masyarakat yang mengajak masyarakat berperan aktif dalam pelestarian sejarah dan budaya lokal.
4. Pelaksanaan kegiatan yang melibatkan generasi muda, seperti lomba penulisan, seni budaya, dan pameran hasil penelitian.
Dampak yang DiharapkanMelalui yayasan ini, diharapkan dapat tercipta dampak positif yang signifikan, antara lain:
1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sejarah dan budaya sebagai identitas bangsa.
2. Terbangunnya kolaborasi antara berbagai pihak, seperti pemerintah, akademisi, dan masyarakat, untuk bersama-sama melestarikan warisan budaya.
3. Terciptanya sumber daya manusia yang kompeten di bidang penelitian sejarah dan budaya.
4. Meningkatnya kualitas pendidikan dengan adanya materi pengajaran yang berbasis pada penelitian terbaru di bidang sejarah dan budaya.
KesimpulanYayasan yang bergerak di bidang penelitian sejarah dan budaya memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian warisan budaya dan mengungkap fakta-fakta sejarah.
Dengan adanya proposal ini, diharapkan dapat meraih dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan tujuan bersama dalam pelestarian dan pengembangan penelitian sejarah dan budaya di Indonesia.(red)
Referensi
1. Smith, A. D. (1991). National Identity. University of Nevada Press.
2. Anderson, B. R. O. (2006). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso.
3. Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. Basic Books.